Prajurit Pro rakyat

Tahun 1998, demo setiap hari terjadi di kota Makassar. Ribuan mahaSiswa dengan berbagai jas almamater yang berwarna-warni memeriahkan jalan-jalan dari kampus-kampus ke tengah kota. Penulis karena masih mahasiswa tentu tidak mau ketinggalan berpadu dengan teman, sahabat dan rekan dari berbagai penjuru kota.
Disela-sela demo, penulis masih tak lupa menyempatkan diri berkumpul di jalan Dr. Soetomo untuk berlatih gamelan sebagai sarana mendinginkan kepala:))
Hari itu, demo sedang riuhnya. Beberapa sahabat perwira dari beberapa kesatuan di Makassar mampir, selain silaturahmi tentu juga sambil minum bajigur yang menyegarkan. Sudah beberapa malam mereka tidak tidur.
Saat berpamitan, ada periStiwa 'luar biasa' yang menakjubkan di depan penulis. Bertiga mereka mengeluarkan magazin (peluru) dari masing-masing senjata yang dibawanya.
"Daripada salah tembak atau tidak sengaja menembak rakyat tidak berdosa, lebih baik tak usah pakai peluru", ujarnya sambil unjuk salam.

Tidak ada komentar: