Tak Usah Pintar !!!

Sebuah malam indah kota Bandung dalam gemerlap sebuah mall plaza. Ternikmatilah makan malam saat itu. Di tengah kesenangan tersebut, serombongan mahasiswa cantik dan gagah sedang melakukan survey obyek sosial.
Kebetulan penulis dapat anugrah didatangi neng cantik itu dan terlibatlah pada sebuah perbincangan :
"Wah bersyukurlah, neng jadi orang pintar sehingga berkesempatan kuliah di PTN sangat ternama di negeri ini, " cetus penulis.
"Pak, Indonesia mah tidak butuh orang pintar," si mahasiswi menukas. "Karena kalau jadi orang pintar, hanya bisa membodohi saja pekerjaannya"..
Wahhh, penulis hanya melongo. Kagum pada jawaban sangat philosofis, sekaligus ngeri juga bila paham serupa ini sudah demikian mewabah di masyarakat intelektual Indonesia.
Bukan hanya sekali ini, terdengar pernyataan seperti itu.
Karena ada pertanyaan yang sangat mengganjal : "jika banyak orang pintar Indonesia kerjaannya membodohi orang lain, maka "dengan apakah kita melawan orang-orang pintar keblinger itu?"
Apakah dengan kebodohan kita, dengan ketololan kita, atau dengan keluguan kita........................!
Atau barangkali si neng sedang mencuci otak (brainwashing) penulis agar tidak berminat jadi orang sukses seperti beliau. Yang bisa jadi juga, beliau dan beliau lainnya yang sangat banyak di kampusnya pun telah dicuci otak dengan pesan sponsor yang sama .... entah oleh siapa?!

Tidak ada komentar: