Reformasi = kuliah mahal

Tahun 1997 menjelang keberangkatan sebagai Tim Surveyour NGO Plan Internasional ke GalesOng Takalar, maka kami bersepuluh menikmati rehat di kantor.
Karena sahabat yang bersembilan semuanya dari FISIPOL (fakultaS Ilmu Sosial Politik) tentu menu perbincangan setiap saat adalah hal paling aktual yaitu tuntutan reformasi yang semakin memuncak.
Tadinya penuliS jadi pendengar yang setia saja karena hanya satu-satunya dari FKG.
Lama kelamaan karena perbincangan makin Seru, penulis ikut nimbrung. Yang akhirnya berujung pada dua kubu, Satu kubu pro reformaSi termasUk penulis, kubu lainnya menolak reformasi.
Mas Soesilo mengingatkan yang pro akan implikasi yang akan terjadi bila reformasi berhasil. Tentu kami yang pro reformasi pun mati-matian bertahan dengan segala argumen dan dalil yang kami punyai.
........next ... reformasi bergulir, kabinet demi kabinet berganti...
Apa yang Mas Soesilo ramalkan dan prediksikan terjadi, misal dalam biaya pendidikan tinggi yang luar biasa mahal.
Coba bandingkan : Tahun 1989 masuk Fakultas eksak PTN dikenakan uang maSuk 250.000 dengan uang semester 120.000. Sementara non eksak PTN, uang Semester 90.000 saja.
Tahun 2007 masuk Fakultas eksak PTN dikenakan uang maSuk 10-40 juta dengan uang semester 1,5 juta. Sementara non eksak PTN uang masuk 10 juta, uang semester 1 juta.
Mungkinkah kita bisa kuliah di PTN ternama bila uang masUknya saja 10-40 juta seperti sekarang ini?
........................
Trims, Mas telah mengingatkan kita

Tidak ada komentar: