Susahnya nonton Wayang golek 1

Tahun 70 hingga 85-an, televisi masih jadi barang mewah. Sehingga untuk menikmati wayang golek para sepuh mengandalkan radio transiStor untuk menangkap RRI lewat gelombang AM.
RRI Bogor dan Bandung biasanya Secara rutin menyiarkan wayang ini pada malam minggu semalam suntuk. KualitaS suara yang jelek disertai krasak-kresek, timbul tenggelam bahkan hampir tidak terdengar tidak jadi masalah. Yang penting saat gending ditalu, Sinden ngahaleuang rasa deudeuh pada tanah air Semakin mendalam.
Disaat pesawat televisi hitam putih terbeli dengan operator tunggal TVRI, harapan nonton wayang golek di layar kaca ternyata harapan tinggal harapan. Kemunculan wayang golek yang tidak jelas kapan tayangnya, menjadikan radio sebagai sarana menikmati 'siraman rohani filoSofi ritual' tetap menjadi pilihan utama.
Tahun 85-95 saat teknologi kaSet marak, telah membantu radio swasta lokal untuk menyiarkan pagelaran wayang golek secara rutin dengan kualitas suara yang baik, sehingga tidak tergantung lagi pada RRI yang kesulitan ditangkap dengan kualitas kreSek-kreseknya itu.
Kemunculan televisi-televisi swasta tahun 1990-an menumbuhkan harapan dapat menikmati wayang golek secara audio video.
Akan tetapi, sekali lagi ....... harapan tinggal harapan.

Tidak ada komentar: